Kamis, 26 Mei 2011

HARDCORE DAN STRAIGHT EDGE

Pernah mendengar dua kata di atas tapi mungkin tidak tahu artinya? Atau malah sama sekali tidak pernah mandengarnya? Saya akan bercerita tentang hardcore dan straight edge untuk sekedar tambahan informasi.
                Kita mulai dengan hardcore. Hardcore adalah salah satu subgenre dari punk rock yang berasal dari Amerika Utara dan UK diakhir tahun 1970-an. Sound baru ini yang merupakan ciri khas musiknya secara umum yaitu: suara gitar yang lebih tebal, berat dan cepat dari musik punk rock awal.Tipikal lagu biasanya sangat pendek, cepat dan keras, selalu membawakan lagu tentang politik, kebebasan berpendapat, kekerasan, pengasingan diri dari sosial, straight edge, perang dan tentang sub-kultur hardcore itu sendiri.

PERKEMBANGAN HARDCORE DI INDONESIA
            Musik Hardcore sudah eksis di Indonesia pada tahun akhir 1980-an. Dengan fenomena yang ada menyebabkan sebagian dari punker mulai melahirkan scene-scene hardcore punk. Sehingga musik hardcore di Indonesia sangat kental dengan warna punk.
Dikarenakan masih sangat sedikitnya scene hardcore maka scene terbagi menjadi dua kaum, yaitu kaum individu yang lebih suka menikmati musik hardcore dengan sosialisasi yang secukupnya dan kaum yang sangat suka bersosialisasi (membaur dengan komunitas punk). Hal ini terjadi sampai sekitar pertengahan tahun 1990-an. Tahun 90-an bisa dibilang tahun musik hardcore di Indonesia dan puncaknya pada akhir tahun 1990 ditandai dengan mulainya pertunjukan-pertunjukan di berbagai tempat menampilkan 100% band hardcore (yang sebelumnya selalu mencampur dengan band punk) dan kemudian musik hardcore mulai membaur dengan melodicore.
Dengan semakin banyaknya band hardcore bersamaan pula munculnya records D.I.Y yang menyalurkan kreatifitas band seperti pinball records dan ffgrecords. Di Indonesia kota Jakarta adalah kota yang memiliki banyak band hardcore, untuk di kota lain umumnya hardcore dibawa dan berkembang dari individu anak Jakarta yang kuliah di luar kota ataupun bekerja. Band Hardcore Jakarta antara lain adalah Final Attack, Anti Septic, Triple X, Straight Answer, Dirty Edge, Popcorn, Sugesti X, Secret Agent. Depok juga memiliki DC crew,biduan error: Thinking Straight dan juga band-band Depok lainnya yang mayoritas mengusung oldschool hardcore punk serta di daerah Menteng Jakarta Pusat yang dikenal dengan Taman Suropati banyak band-band pengusung hardcore punk seperti Speed Kill, Sing It, The Borstal, Snacky, Majesty, Naughty Sex Party, Headline dan masih banyak lagi.


STRAIGHT EDGE
            Pada bagian awal penjelasan hardcore tadi saya sudah menyebutkan kata straight edge. Straight Edge adalah sebuah gaya hidup, filosofi dan pergerakan yang menganut anti penggunaan narkoba, penggunaan minuman beralkohol, merokok dan hubungan sex bebas, walaupun pergerakan garis keras yang lebih dalam mereka menghindari penggunaan obat secara menyeluruh (termasuk penggunaan secara medis) dan mereka mempercayai bahwa sex tidak untuk berganti-ganti pasangan.
Straight edge adalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan mengonsumsi zat-zat/ hal-hal yang dianggap berbahaya untuk diri sendiri dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu. Gaya hidup straight edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene punk/ hardcore yang sangat identik dengan kebiasaan mabuk dan kerusuhan.
Banyak orang yang mengklaim bahwa dirinya seorang penganut paham ini karena mereka ingin mengontrol kehidupan mereka, berontak dari budaya penggunaan narkoba, menghindari diri berhubungan dengan narkoba, mereka menyaksikan efek negatif dari penggunaan narkoba dalam keluarga atau teman-teman, atau bahkan bisa pula untuk membedakan diri. Filosofi utama yang dibawakan oleh penganut paham ini adalah penggunaan narkoba terhadap lingkungan sosial dan krisis moral yang bisa menyebabkan hancurnya rumah tangga, bisnis dan khususnya kehidupan anak-anak remaja.

Ide tentang straight edge ini sebenarnya sudah ada di dalam lagu-lagu band protopunk tahun 70-an yakni The Modern Lovers. Namun istilah Straight Edge dicetuskan oleh band Minor Threat, band ini disebut sebagai dasar gaya hidup ini, dalam sebuah lagu mereka yang berjudul Straight Edge.



MINOR THREAT
















Lirik lagu straight edge oleh minor threat
I'm a person just like you
But I've got better things to do
Than sit around and fuck my head
Hang out with the living dead
Snort white shit up my nose
Pass out at the shows
I don't even think about speed
That's something I just don't need

I've got the straight edge

I'm a person just like you
But I've got better things to do
Than sit around and smoke dope
'Cause I know I can cope
Laugh at the thought of eating ludes
Laugh at the thought of sniffing glue
Always gonna keep in touch
Never want to use a crutch

I've got the straight edge

            Bagi kawan-kawan yang pernah atau sering ke acara musik hardcore mungkin pernah melihat punggung tangan personil band ataupun mereka yang datang ke acara musik dicoret dengan tanda X atau bisa juga tanda X itu dalam bentuk tato, bisa berada di kaos, pin, embelm dan di nama bandnya. Itu merupakan sebuah pengakuan bahwa individu itu atau band itu penganut paham straight edge.
            Huruf  X adalah simbol yang paling dikenal dari straight edge, yang umum dipakai. Logo "X" straight edge dapat dilihat jejaknya dalam pelaksanaan pada acara singkat band Teen Idles yaitu U.S. West Coast tour tahun 1980. Teen Idles telah dijadwalkan untuk bermain di Mabuhay Gardens San Francisco, tetapi ketika band tiba, manajemen klub menemukan bahwa seluruh band ini masih di bawah umur minimum dan karena itu mereka ditolak masuk ke dalam klub tersebut. Sebagai kompromi, manajemen menandai tiap kedua tangan anggota band Idles' dengan logo hitam besar "X" sebagai peringatan kepada seluruh staf klub agar tidak memberikan alkohol ke mereka. Setelah kembali ke Washington DC, band ini diberikan sistem yang sama oleh klu-klub lokal sebagai maksud membolehkan para remaja untuk masuk kedalam klub untuk menyaksikan acara musik tanpa memberikan alkohol kepada mereka. Tanda itu secepatnya diasosiasikan dengan gaya hidup straight edge tanpa ada batas usia lagi.

ERA STRAIGHT EDGE
            Perjalanan straight Edge yang panjang telah mengalami perkembangan, baik di dalam musiknya maupun pahamnya. Berikut perkembangannya:

Oldschool (1970 - awal 1980)

Perkembangan gaya hidup Straight Edge ini banyak di adaptasi oleh band-band lainnya seperti,7 Seconds, SSD, Uniform Choice, Cause for Alarm. Band-band tersebut adalah band hardcore punk yang berada di era “oldschool”. Band-band era ini lebih banyak berteriak tentang movement Straight Edge dibanding bernyanyi. Lagu mereka terdengar seperti orang yang sedang orasi dengan diiringi musik agresif dan cepat ala hardcore punk. Gaya seperti itu akhirnya menjadi ciri khas band hardcore punk di era “oldschool”. Pada awalnya paham ini berkembang di Washington D.c dan New York, kemudian akhirnya berkembang juga di Kanada
7 SECONDS

Youth Crew (pertengahan 1980)
Walaupun pada awalnya secara musikal, band-band straight edge terdengar tipikal, di pertengahan tahun 80-an musiknya mulai berkembang dan meluas sesuai dengan karakter band masing-masing. Era “Youth Crew” lahir ketika band-band hardcore punk Straight Edge mulai menjamur dan akhirnya mereka memiliki kecenderungan untuk bersatu membuat pergerakan dan media sendiri untuk menyebar luaskan gaya hidup straight edge. Namun bukan berarti mereka tidak manggung bersama band-band yang non-straight edge. Mereka justru lebih mengedepankan semangat persatuan. Suatu komunitas yang lahir karena memiliki sudut pandang yang sama: yaitu menyukai musik punk/ hardcore sebagai bagian dari subkultur yang tercipta saat itu. Gorilla Biscuits, Judge, Bold, Youth of Today mereka adalah beberapa band yang menonjol di era “Youth Crew”.
Ternyata seiring perkembangannya, straight edge mulai berkaitan juga dengan perihal pergerakan animal rights, vegan dan vegetarian. Youth Of Today adalah band yang paling lantang menyuarakan perihal hak-hak dan perlindungan terhadap hewan, vegan dan vegetarian pada tahun 1988. Dalam lirik lagu “No More”, Ray Cappo vokalis Youth Of Today menekankan tentang pandangannya terhadap hak-hak hewan dan vegan: “Meat-eating, flesh-eating, think about it/ so callous this crime we commit”. Sampai akhirnya banyak band yang menyuarakan hal yang sama dan hampir semua band di akhir tahun 1980-an di Amerika dan Kanada menyuarakan tentang hak-hak hewan dan kekejaman terhadap hewan. Namun bukan berarti juga bahwa seorang vegan/ vegetarian itu adalah seorang straight edge, begitu juga sebaliknya. Menjadi vegan/vegetarian bukanlah sebuah keharusan di dalam gaya hidup straight edge. Vegan dan vegetarian hanya bagian dari perkembangan straight edge itu sendiri dan semua kembali kepada pilihan masing-masing individu.
 

YOUTH OF TODAY


Militan (1990)
Di dalam perkembangannya, straight edge juga sempat ternoda dengan beberapa militan dari band straight edge itu sendiri dan band yang paling menonjol dengan sikap garis keras dan militannya adalah Earth Crisis. Setelah gaya hidup straight edge sempat berkembang sampai ke perihal vegan/vegetarian pada akhir 80′an, di awal tahun 90′an bermunculan band-band yang mengadopsi paham serupa namun mereka cenderung lebih militan. Militan disini mereka cenderung picik, mudah menuduh, minim toleransi terhadap non-straight edge dan berpotensi melakukan kekerasan. Mereka berpikir bahwa dengan metode gerakan yang keras dan militan akan lebih efektif dalam mempromosikan hidup bersih, padahal hal tersebut justru menjadi bomerang bagi mereka sendiri dan tentunya straight edge saat itu sempat tercoreng dan mulai menjadi bahan cemoohan di kalangan underground.
EARTH CRISIS

Era 2000-an
Seiring dengan jalannya waktu dan lahirnya band-band baru, cap negatif terhadap straight edge berangsur-angsur pulih. Komunitas dan band-band straight edge tahun 2000′an mempersatukan kembali kultur punk rock kepada kondisi awalnya yang lebih toleran terhadap komunitas dan band-band lain yang non-straight edge. Kalangan straight edge mengalami pendewasaan, mereka sudah berbaur di satu panggung dengan band-band yang non-straight edge. Mengingat straight edge adalah gaya hidup yang lebih ke arah pilihan pribadi. Band-band straight edge yang menonjol di tahun 2000-an diantaranya adalah Allegiance, Black My Heart, Casey Jones, Champion, Down to Nothing, Embrace Today, The First Step, Have Heart, Righteous Jams, Throwdown, xTyrantx, Fight Everyone dan Stick to Your Guns.

THROW DOWN



Budaya punk, hardcore sering mendapat citra buruk di masyarakat. Tapi apa ada yang berusaha mencari informasi tentang budaya ini? Straight Edge merupakan salah satu sisi positif dari budaya ini. Punk bukanlah sebuah wadah bagi anak-anak puber yang bermasalah, punk bukanlah sebuah sumber masalah. Bagi saya punk adalah sebuah solusi untuk kebebasan terhadapat hal yang mengekang kita dan membuat kita tidak bisa berpikir luas.untuk dapat merdeka total secara individual kita harus terlepas dari kekangan masyarakat berkedok adat dan budaya, pembodohan politik oleh para politisi, dan dominasi agama.

Semoga tulisan ini bisa memberikan pemahaman baru yang jauh lebih baik akan budaya punk.

Selasa, 24 Mei 2011

TEORI EKOLOGI BRONFENBRENNER

Fokus utama teori ini adalah konteks social dimana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak.
Menurut teori ekologi Bronfebrenner ada 5 sistem linkungan
1.       Mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Konteksnya adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga.
2.       Mesosistem adalah kaitan antar mikrosistem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya.
3.       Eksosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain (diamana murid tidak berperan aktif) mepengaruhi pengalaman murid dan guru  dalam konteks mereka sendiri.
4.       Makrosistem adalah kultur yang lebih luas.
5.       Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak.F

Rabu, 18 Mei 2011

TUGAS MINI PROYEK

 Anggota : - Tengku Rizky Ramadhan Pasoetan (10-089)
                - Fauzi Rozi nasution (10-039)
                - Rizki Anggara (10-021)
                - Ichsan Syah (10-011)

Topik :  Peran teknologi sebagai media belajar pada siswa SD/ SMP/SMA



Penggunaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan Sebagai Media Belajar Pada Siswa SMA

PERENCANAAN

Pendahuluan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat. Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Saat ini tren penggunaan e- yang berarti elektronik bermunculan. Seperti e-education,e-government, e-learning dan lain sebagainya. Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses perkembangan edukasi di zaman ini tentu juga melibatkan kemajuan teknologi yang tengah berkembang pada saat ini.  Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sebuah media pembantu dalam dunia pendidikan dan tentunya dalam proses belajar.
Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional Tetapi, teknologi itu sendiri adalah merupakan hal yang kompleks, terutama bagi para pelajar. Maka dari itu, kelompok kami memilih tema “Peran Teknologi Sebagai Media Pembelajaran Pada Siswa”. Dalam hal ini, kami ingin membahas  bagaimana proses  pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan dan proses belajar, terutama teknologi  informasi dan komunikasi oleh para pelajar di sekolah-sekolah tingkat menengah ke atas sebagai media belajarnya, sehingga kami menentukan untuk memilih judul “Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi dalam pendidikan sebagai media belajar pada siswa SMA”.
Teknologi Informasi dan Komunikasi itu sendiripun tentu mempunyai dampak baik secara positif atau pun negatif bagi dunia psikologi pendidikan. Hal ini didukung oleh banyak faktor yang mempengaruhinya dan dapat terlihat dari segi sistem pendidikan, sarana pendidikan, penyaluran, penyampaian sampai penerimaan pendidikan itu sendiri. Teknologi dalam dunia pendidikan memegang peranan yang penting, terutama setelah berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti computer, hp, netbook, PC tablet, dan lain-lain. Peranan teknologi saat ini berpengaruh dalam  hal penyampaian materi. Pendidikan yang memasukkan unsur teknologi di dalammya, juga mendukung prinsip konstruktivisme yang merupakan inti dari filsafat pendidikan.
Landasan Teori
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Arti Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat diapakai untuk menyiarkan program pendidikan. Untuk membangun kecakapan/keterampilan siswa di abad 21 (21st century skills), para siswa perlu menguasai beberapa keterampilan berupa kreatifitas dan inovasi, komunikasi dan kolaborasi, kemampuan meneliti dan melek informasi, berfikir kritis, pemecahan masalah (problem solving) dan membuat keputusan, kewarganegaraan digital (digital citizenship) serta konsep dan pengoperasian teknologi. Integrasi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya membekali para siswa dengan keterampilan teknologi canggih saja, namun lebih dari itu pemanfaatan teknologi harus pula mempromosikan berbagai hal seperti mendorong para siswa untuk berfikir kritis (tingkat tinggi), mendorong kerjasama dan kolaborasi, menggali kreatifitas dan inovasi, memaksimalkan kemampuan komunikasi, dan yang tak kalah penting adalah pemanfaatan teknologi dapat membawa suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Dalam lingkungan belajar yang menyenangkan, siswa dapat dengan mudah mengingat apa yang telah dipelajarinya karena proses pembelajaran tersebut memberikan kesan tersendiri terhadap peserta didik.
Konstruktivisme merupakan komponen terpenting dari integrasi teknologi. Konstruktivisme merupakan suatu pandangan mengenai bagaimana seorang belajar, yaitu menjelaskan bagaimana manusia membangun pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya melalui pengenalan terhadap benda-benda di sekitarnya yang direfleksikan melalui pengalamannya (Piaget, 1967). Untuk mengimplementasikan konstruktifisme di dalam kelas, guru harus berkeyakinan bahwa peserta didik ketika datang ke kelas otaknya tidak kosong dengan pengetahuan. Mereka datang kedalam situasi belajar dengan pengetahuan, gagasan, dan pemahaman yang sudah ada dalam pikiran mereka. Jika sesuai, pengetahuan awal inilah yang merupakan materi dasar untuk pengetahuan baru yang akan mereka kembangkan.
Prinsip-prinsip dari konstruktivisme adalah :
1. Siswa membawa pengetahuan awal yang khas dan keyakinan-keyakinan pada situasi pembelajaran.
2. Pengetahuan dibangun secara unik dan individu/personal, dalam berbagai cara, lewat berbagai perangkat, sumber-sumber, dan konteks.
3. Belajar merupakan proses yang aktif dan reflektif.
4. Belajar adalah proses membangun. Kita dapat mempertimbangkan keyakinan dengan mengasimilasi, mengakomodasi, atau bahkan menolak informasi baru.
5. Interaksi sosial mengenalkan perspektif ganda pada pembelajaran.
6. Belajar dikendalikan secara internal dan dimediasi oleh siswa.
Berdasarkan teori di atas, maka kami ingin meneliti dan mengetahui beberapa poin sebagai berikut:
a. Peranan dan dampak positif Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media belajar siswa
b. Manfaat internet sebagai sarana TIK dalam pengerjaan tugas sekolah
c. Pemahaman dan pengetahuan apa saja yang dapat dibangun melalui TIK
d. Kemahiran siswa dalam penggunan media-media elektronik sebagai media belajar siswa
e. Dampak negative TIK dalam proses belajar

Tujuan Penelitian :
-          Untuk mengetahui seberapa penting penggunaan sarana TIK bagi para siswa SMA
-          Untuk mengetahui dampak dan peran TIK sebagai media belajar siswa
-          Untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan apa saja yang dapat dibangun melalui TIK
-          Untuk mengetahui sampai dimana kemahiran para siswa dalam menggunakan media elektronik dalam belajar.
-          Untuk mengetahui apakah para siswa sudah cukup update mengenai perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini.


Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses penelitian :

-          Alat-alat tulis (Buku, kertas dan pena)
-          Kamera
-          HP
-          Laptop
-          Reward untuk subjek (Makanan ringan)

Subjek yang diteliti :
             
            - 15 orang siswa-siswi SMA Negeri 1 Medan
            - 15 orang siswa-siswi SMA Swasta Harapan I Medan

Metode yang digunakan :

Pengambilan data dilakukan melalui proses wawancara terhadap subjek-subjek yang telah dipilih secara random. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut adalah :
1.       Bagaimana tanggapan anda mengenai perkembangan teknologi saat ini, khususnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ?
2.       Apakah perkembangan TIK saat ini sudah dapat berperan sebagai media belajar bagi anda ?
3.       Menurut anda, apa sajakah peran TIK sebagai media belajar anda ?
4.       Media-media elektronik apa sajakah yang sering anda gunakan sebagai media belajar anda ?
5.       Apakah semua mata pelajaran di sekolah anda menuntut anda untuk menggunakan teknologi ? Atau hanya pelajaran-pelajaran tertentu saja ? Pelajaran apa sajakah itu ?
6.       Apakah anda dapat mengoperasikan berbagai media elektronik dengan baik dan benar ?
7.       Media elektronik apa sajakah yang paling sering anda gunakan sebagai media belajar ? Seberapa seringkah anda menggunakannya ?
8.       Apabila guru memberikan tugas dan pekerjaan rumah, apakah anda lebih memilih untuk mencari jawaban dari buku atau dari internet ? Mengapa demikian ?
9.       Apakah anda cukup mengenal dunia internet ?
10.   Seberapa mahirkah anda menggunakan fasilitas internet sebagai media belajar ?
11.   Apakah anda termasuk orang yang update akan perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini ?
12.   Apa saja dampak positif maupun negative dari perkembangan teknologi saat ini ?

Setelah proses wawancara selesai, kemudian pewawancara memberikan reward berupa snack kepada subjek sebagai ungakapan terima kasih.

Proses Analisis Data :

Setelah data hasil wawancara diperoleh, maka kelompok mencari kesimpulan dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh tiap masing-masing subjek. Hasil kesimpulan tiap subjek akan digabung dan akan ditarik kesimpulan besarnya. Jawaban-jawaban yang dominan (paling banyak muncul) akan dijadikan garis besar dalam kesimpulan akhir.

Penjadwalan awal yang telah direncanakan :


Kegiatan
Maret
April
Mei
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1
Pemilihan Tema



/////








2
Penentuan Judul



/////








3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian



/////








4
Penyusunan soal-soal wawancara




/////







5
Peninjauan lokasi





/////






6
Permohonan surat izin dari kampus





/////






7
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah I






/////





8
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah II






/////





9
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah I






/////





10
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah II






/////





11
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh







/////




12
Diskusi untuk membuat kesimpulan akhir







/////




13
Penulisan ulang dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan







/////




14
Pembuatan laporan dalam desain grafis








/////



15
Evaluasi








/////



16
Posting blog









//////



Kalkulasi biaya yang telah dikeluarkan dari perencanaan hingga evaluasi :

-          Snack untuk subjek                                         Rp. 40.000
-          Fotokopi soal wawancara                             Rp. 300
-          Biaya tak terduga                                             Rp. 50.000
Total    :                                                                 Rp. 90.300

 PELAKSANAAN :

-          Sabtu, 30 April 2011
1.       Diskusi untuk pemilihan tema serta penentuan judul
2.       Dilanjutkan dengan perumusan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian, dalam hal ini disepakati untuk menggunakan metode wawancara
3.       Diskusi untuk menentukan subjek penelitian serta lokasi yang akan diobservasi.
Dalam diskusi ini ditentukan bahwa lokasi yang akan diobservasi adalah SMA Negeri I Medan dan SMA Swasta Harapan I Medan, sedangkan subjeknya adalah 20 siswa-siswi dari masing-masing sekolah tersebut.

-          Senin, 2 Mei 2011
1.       Diskusi untuk membuat dan menyusun soal-soal wawancara. Dalam diskusi ini, dihasilkan 12 pertanyaan yang nantinya akan ditujukan kepada subjek dalam wawancara.

-          Selasa, 3 Mei 2011
1.       Setelah jam mata kuliah Psikologi Pendidikan berakhir, kelompok kami segera berangkat menuju  lokasi yang ingin diobservasi untuk ditinjau. Dalam hal ini, lokasi yang pertama didatangi adalah SMA Swasta harapan I Medan,  kemudian mendatangi bagian humasnya untuk memberi tahu bahwa kami akan melakukan wawancara kepada siswa-siswi di sekolah itu setelah kami mendapatkan surat izin dari kampus.
2.       Setelah selesai, kami melanjutkan ke SMA Negeri I Medan, dan kemudian mendatangi bagian humasnya untuk memberi tahu bahwa kami akan melakukan wawancara kepada siswa-siswi di sekolah itu setelah kami mendapatkan surat izin dari kampus.

-          Rabu, 4 Mei 2011
Permohonan surat izin dari kampus (surat izin dikeluarkan 2 hari setelah permohonan)

-          Sabtu, 7 Mei 2011
Pengambilan surat izin dari kampus

-          Senin, 9 Mei 2011
Pembelian snack untuk para subjek yang akan di wawancarai

-          Selasa, 10 Mei 2011
1.       Setelah jam mata kuliah Psikologi Pendidikan berakhir, kelompok kami segera menuju ke SMA Negeri I Medan.
2.       Menjumpai bagian humas dan menyerahkan surat izin dari kampus untuk melakukan wawancara terhadap siswa-siswi di sekolah yang bersangkutan.
3.       Memakai ruangan kelas XI IPS 1 di jam istirahat, dan memilih 15 siswa-siswi di kelas itu secara random untuk diwawancarai.
4.       Melihat dan memfoto kegiatan yang dilakukan siswa-siswa di dalan Laboratorium Komputer.

-          Jumat, 13 Mei 2011
1.       Berkumpul di kampus, kemudian bersama-sama menuju ke SMA Swasta Harapan I Medan
2.       Menjumpai bagian humas dan menyerahkan surat izin dari kampus untuk melakukan wawancara terhadap siswa-siswi di sekolah yang bersangkutan.
3.       Memakai ruangan kelas X E di jam akhir sekolah, dan memilih 15 siswa-siswi di kelas itu secara random untuk diwawancarai.
4.       Tidak dapat memasuki laboratorium computer, karena para siswa sudah pulang.
5.       Pembagian hasil wawancara kepada anggota kelompok untuk dicari kesimpulan dari hasil jawaban per subjek


-          Sabtu, 14 Mei 2011
1.       Diskusi untuk menentukan kesimpulan besar dari kesimpulan-kesimpulan yang telah diperoleh sebelumnya.

-          Minggu, 15 Mei 2011
Penulisan dan penyusunan kembali data-data dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan

-          Senin, 16 Mei 2011
Penyusunan laporan

-          Selasa, 17 Mei 2011
Evaluasi

-          Rabu, 18 Mei 2011
Semua data yang ada mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi di posting pada blog anggota kelompok

PELAPORAN DAN EVALUASI

Laporan

Setelah data-data hasil wawancara dengan seluruh subjek dianalisis, maka kami menemukan beberapa poin-poin penting yang didapat dari hasil wawancara, yaitu :
1.       Seluruh subjek (baik siswa-siswi dari SMA Negeri I Medan maupun SMA Swasta Harapan I Medan) menyatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini sudah begitu maju.
2.       Seluruh subjek menyatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi sangatlah berperan penting sebagai media belajar
3.       Seluruh subjek cukup mengenal dan handal dalam mengoperasikan sarana TIK seperti computer, laptop, hp (termasuk blackberry dan berbagai smartphone lainnya), serta internet sebagai media belajar
4.       Para subjek minimal memiliki salah satu dari media elektronik di atas.
5.       Sebagian subjek merupakan pelajar yang cukup up-to-date akan perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini, sedangkan sebagian subjek lainnya merupakan pelajar yang cuek akan perkembangan teknologi  dan pendidikan yang tengah berkembang saat ini.
6.        Beberapa subjek memilih untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sepenuhnya bersumber dari buku kurikulum yang ada, beberapa subjek memilih untuk mengerjakan tugas dengan mencari jawaban alternative dari internet bila sumber dari buku kurang memuaskan, sedangkan beberapa subjek lainnya memilih untuk mengerjakan tugas dengan sepenuhnya menggunakan jasa layanan internet.
7.       80% subjek diketahui menggunakan jasa layanan internet hanya sebagai media hiburan semata, sedangkan sisanya menggunakan jasa layanan internet sebagai media belajar selain sebagai media hiburan
8.       Seluruh subjek memberikan tanggapan yang sama mengenai dampak postif dan negative apa saja yang dapat diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi & komuniasi saat ini, yaitu :
a.       Dampak Positif :
-          sebagai fasilitator dalam berkomunikasi
-      membantu dan mempercepat proses informasi untuk mempelajari pengetahuan, social, dan lain-lain
-      mempermudah pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru.
-      mengenal banyak teman melalaui internet => dalam social networking

b.      Dampak Negatif :    

-          Dapat menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan kepentingan-kepentingan lainnya
-          Cenderung untuk menyalahgunakan kegunaan sarana-sarana TIK seperti ; bermain hp di dalam kelas saat guru menerangkan, meneror melalui sms/telfon dan jejaring social, serta membuka situs-situs porno.

Dari poin-poin penting tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi berkaitan erat dengan pendidikan sebagai media belajar siswa. TIK bukan hanya sangat berperan penting sebagai media belajar mereka, tetapi juga sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi mereka dalam berbagai hal serta membantu mereka dalam mengenal hal-hal baru melalui layanan jasa internet. Para pelajar juga sudah tidak ada lagi yang tidak mengenal and tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan sarana-sarana TIK. Namun, terdapat berbagai dampak negative dari perkembangan teknologi saat ini, yang mana bila tidak mendapat pengawasan baik dari guru maupun orang tua, tentu dapat merusak moral para pelajar. Maka dari itu, perlu adanya pengawasan baik dari guru maupun orang tua agar penggunaan TIK dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh siswa.

Desain Informatif : 


Evaluasi


                       Kegiatan                     
Jadwal pada perencanaan
Jadwal pelaksanaan
1
Pemilihan Tema
Maret, minggu ke-empat
April, minggu keempat
2
Penentuan Judul
Maret, minggu ke-empat
April, minggu keempat
3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
Maret, minggu ke-empat
April, minggu keempat
4
Penyusunan soal-soal wawancara
April, minggu pertama
Mei, minggu pertama
5
Peninjauan lokasi
April, minggu kedua
Mei, minggu pertama
6
Permohonan surat izin dari kampus
April, minggu kedua
Mei, minggu pertama
7
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah I
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
8
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah II
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
9
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah I
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
10
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah II
April, minggu ketiga
Mei, minggu kedua
11
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
April, minggu keempat
Mei, minggu kedua
12
Diskusi untuk membuat kesimpulan akhir
April, minggu keempat
Mei, minggu kedua
13
Penulisan ulang dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan
April, minggu keempat
Mei, minggu ketiga
14
Pembuatan laporan dalam desain grafis
Mei, minggu pertama
Mei, minggu ketiga
15
Evaluasi
Mei, minggu pertama
Mei, minggu ketiga
16
Posting blog
Mei, minggu kedua
Mei, minggu ketiga

Keterangan :

Keseluruhan jadwal pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah dirancang dan direncanakan sebelumnya. Rata-rata jadwal pelaksanaan dari awal hingga akhir dilaksanan dalam bulan Mei. Juga terdapat banyak perubahan dan penambahan pada konsep landasan teori yang dipakai. Serta terdapat perubahan rencana dalam pelaksanaan (misal, melompati step yang belum terselesaikan dan kembali ke menyelesaikan step itu setelah situasinya memungkinkan).

Testimoni anggota kelompok :

Tengku Rizky :
Proses kegiatan penelitian seperti ini baru pertama kali kami lakukan. Maka dari itu, kami menyadari bahwa hasil penelitian kami ini tentu masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Tidak terlepas dari itu, hal yang terpenting adalah pengalaman dan pembelajaran yang kami dapatkan dari kegiatan ini untuk menjadi motivasi awal bagi kami agar berusaha lebih optimal lagi dalam penelitian selanjutnya. Semua ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dosen pengampu. Kepada Ibu Dina, saya, mewakili teman-teman yang lain, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah Ibu berikan.

Fauzi Rozy :
Dalam proses penelitian, kami cukup merasa terbantu oleh partisipasi dari para siswa-siswi di kedua sekolah. Para siswa/i cukup antusias dalam memberi tanggapan. Pihak sekolah juga sangat menerima dan terbuka mulai dari awal peninjauan lokasi sampai proses wawancara itu sendiri.

Ichsan Syah :
Pendapat saya, kelompok kami sudah bekerja sama secara maksimal dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas tersebut. Kelompok memiliki motivasi yang sama dalam mengerjakan tugas tersebut. Oleh karena itu, kegiatan berjalan dengan lancer. Adapun kelalaian dalam masing-masing tugas perorang dalam menyelesaikan tugasnya dapat diatasi dengan diskusi yang diadakan kelompok untuk mencapai hasil yang baik.

Rizki Anggara :
Menurut saya, dari kesimpulan yang sudah ada, saya menganggap bahwa siswa/i di Medan lebih memilih alternative menggunakan internet daripada buku. Mereka lebih tertarik belajar dengan teknologi daripada alat baca seperti buku, artikel dan lain-lain. Respon mereka cukup besar dan mungkin kedepannya akan terus menggunakan teknologi sebagai acuan belajar mereka.

Daftar Pustaka :
-          John W. Santrock. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.
-          DR. Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.