Senin, 07 Februari 2011

Bagaimanakah peran jejaring sosial dalam pendidikan?


Kita telah melihat sebuah fenomena dimana begitu banyak  orang yang terlibat dalam situs jejaring sosial. Penggunaan situs jejaring sosial telah menjadi lifestyle. Tak terbatas pada remaja maupun dewasa.
       Ada begitu banyak informasi yang bisa di akses melalui situs ini. Pertanyaan besarnya, seberapa besarkah peran situs jejaring sosial dalam dunia pendidikan?
       Kita bahas sisi negatifnya. Seorang peneliti dari Ohio State University yang bernama Aryn Karpinski, mengatakan bahwa mahasiswa yang menggunakan situs jejaring sosial memiliki prestasi yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki situs jejaring sosial. Sebenarnya tidak ada hubungan langsung antara situs jejaring sosial dan prestasi belajar.  Tetapi  pengguna situs jejaring sosial sering lupa waktu sehingga lupa pada aktivitas lain yang jauh lebih penting. Penggunaan situs jejaring sosial juga bisa membuat penggunanya menjadi penyendiri dan susah bergaul dikarenakan asyik sendiri dengan dunia mayanya. Sehingga kurang bergaul dengan sekitarnya. Apalagi dengan perkembangan teknologi, seseorang tidak perlu harus pergi ke warnet untuk mengakses situs jejaring sosial. Sekarang  kita dapat mengaksesnya melalui telepon genggam.
       Situs jejaring sosial juga punya sisi positif. Dengan menggunakan situs jejaring sosial, kita bisa mendapat begitu banyak informasi. Kita juga bisa mengikuti forum diskusi yang begitu banyak pilihannya. Seperti pembahasan tentang politik, ekonomi, agama, dsb. Kita juga bisa belajar untuk berkomunikasi dengan orang asing. Sehingga memperluas cakrawala pemikiran kita.
       Masalah ini lagi-lagi kembali ke penggunanya. Tak ada yang salah dengan situs jejaring sosial. Kitalah yang harus mampu mengendalikan diri agar dapat menggunakannya dengan positif. Ibaratnya pisau, bukankah kita yang memilih menggunakannya untuk membunuh seseorang atau memotong sesuatu di dapur?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar